DEMO TOLAK OTONOMI KHUSUS DAN DAERAH OTONOMI BARU (DOB) DI BUBARKAN PAKSA OLEH APARAT

Tangkap Layar Video Amitir | Polisi membubarkan paksa aksi tolak DOB-Otsus di kawasan Mega, Waena, Selasa, 10 Mei 2022.

 

Elsham Papua mendapat informasi bahwa dalam rangka penolakan Otonomi Khusus dan Daerah Otonomi Baru (DOB), yang akan dilaksanakan Petisi Rakyat Papua (PRP) melalui seruan aksi Nasional penolakan Otonomi Khusus dan DOB bagi Papua secara serentak di beberapa daerah pada tanggal 10 Mei 2022. Seperti Jayapura, Wamena, Fakfak, Sorong, Biak, Dogiyai,  Manokwari, Kaimana, Yogyakarta, Malang, Makasar, Surabaya, dan Bali.

Dari Monitoring di sekitar wilayah Jayapura, pada hari Selasa, 10 Mei 2022 terpantau Massa Aksi yang tergabung Dalam Petisi Rakat Papua (PRP) dibubarkan secara Paksa dengan ditembaki Peluru Karet dan juga Gas Air Mata serta mobil water canon kearah masa.

Dalam aksi tersebut juga terlihat tindakan aparat yang represif dalam penanganan demonstrasi, terlihat bahwa upaya pembungkaman ruang berekspresi dilakukan oleh Aparat TNI-POLRI.

Terbukti di beberapa titik aksi Kabupaten Jayapura yang menjadi titik kumpul masa aksi di jaga ketat oleh aparat gabungan TNI dan POLRI, titik aksi tersebut diataranya POS 7, dan Kuburan Theys Hiyo Eluay di Sentani Kabupaten Jaypura yang sudah di jaga ketat oleh Aparat Gabungan sejak pagi hari.

Di Kampus Uncen atas, aparat membubarkan masa aksi dan mengejar masa aksi hingga ke Rektorat Uncen, sedangkan di Ekspo-Waena masa aksi dibubarkan secara paksa dengan menembak Gas Air Mata tetapi juga water canon ke arah masa aksi. begitu pula di Lingkaran Abe, aparat membubarkan masa aksi dengan Tembakan dan mengejar masa aksi. sedangkan di Kampus Uncen Bawah aparat gabungan memasuki area kampus dimana terlihat berada di depan Auditorium hingga paska sarjana bahkan ke depan sekretariat BEM FKIP dan juga Sekret KAMI Uncen.

Aparat juga melakukan swiping mendadak kepada setiap warga, dimana terlihat di daerah Sentani Hawai ada Noken bercorak BK milik warga yang disita, swiping juga dilakukan di Kampung Harapan Sentani.

Jumlah Aparat yang dikerahkan untuk pengamanan Demo Tolak Otsus dan Daerah Otonomi Baru (DOB) Di Papua oleh Petisi Rakyat Papua (PRP) di Jayapura, Kapolresta  Jayapura Gustav Ubirnas mengatakan ada 1.185 personil TNI-POLRI dikerakan untuk penanganan demo pada tanggal 10 Mei 2022.

Salah satu peserta aksi demo yang mengikuti Demo Tolak Otsus dan DOB, yang dibubarkan secara paksa saat mengaman diri di kantor Elsham Papua mengungkapkan bahwa masa aksi yang dihadang di jalan raya Abepura-Expo Waena tepat didepan Mega Waena dibubarkan secara paksa dengan gas air mata dan di tembaki peluru karet, menyebabkan masa aksi  berhamburan lari, Polisi juga memukul masa aksi yang kocar-kacir dan ia juga mengaku di pukuli hingga pinsan namun ada masa aksi yang menolongnya hingga ke kos-kosan warga, dan ketika sadar, ia meminta untuk diatarkan ke Elsham Papua guna mengamankan diri. ia juga menuturkan bahwa ada sebagian masa aksi yang pinsan dan tidak tertolong akibat dipukili oleh aparat.

“Ada Banyak Massa aksi dari 5 Asrama berkumpul di Depan Mega Waena kita dihadang dibubarkan dan Dikejar Oleh Aparat Gabungan, Aparat Gabungan memukul kami menggunakan benda tumbul adapula teman-teman yang diseret di aspal. Ada dua kawan Perempuan yang dapat Pukul dan pusing ditempat tidak mengetahui apakah ada yang menyelamatkan atau tidak, karena saya termasuk dipukul Oleh Aparat dan pusing ditempat, saya tidak sadar dibawah Oleh teman-teman sampai di Kos.”  (memberikan keterangan sambil menunjukan memar di lengannya).

Elsham Papua juga menerima informasi penangkapan terhadap 7 aktivis di kantor Kontras Papua dintaranya Jefri Wenda (Laki-laki), Selaku Juru Bicara PRP; Nesta Suhuniap (Laki-laki), Maxi Mangga (Laki-laki); Omison Balingga (Laki-laki); Imam Kogoya (Laki-laki); Bintang Boma (Laki-laki); Ester Haluk (Perempuan).

Sampai sore hari tadi (10 Mei 2022) sebagian massa aksi masih bertahan di Asrama Mimika Perumnas 1 Waena, sedangkan 7 Aktivis masih ditahan di Mapolresta Jayapura. Dari pantauan advokasi tim bantuan hukum terhadap 7 aktivis yang ditahan mereka masih diperiksa.

Melalui Tabloid Jubi Kombes Gustav Urbinas Kapolresta Jayapura mengatakan bahwa Tidak ada demonstran tolak Otsus Papua yang tertembak. Kapolresta Jayapura juga menerangkan bahwa dalam penanganan masa aksi sesuai prosedur dan protab penanganan. selain itu Kapolresta juga membeberkan bahwa Jefry Wenda diperiksa sebagai tersangka terkait dugaan pelanggaran UU ITE, sedangkan 6 orang  lainnya yang juga ditahan bersama-sama dengan Jefry Wenda diperiksa sebagai saksi.

Monitoring Elsham Papua