MOZAIK SITUASI HAK ASASI MANUSIA DI TANAH PAPUA SEPANJANG TAHUN 2019 – 2021

05/05/2022   13:05:32

 

Laporan ini dikeluarkan oleh ELSHAM Papua sebagai hasil pemantauan situasi Hak Asasi Manusia dan refleksi organisasi sepanjang 3 tahun terakhir, yaitu sejak tahun 2019 sampai 2021.  Laporan ini diberi judul Mozaik Situasi Hak Asasi Manusia di Papua Sepanjang Tahun 2019 – 2021. Di dalam laporan ini, tidak semua peristiwa sempat didokumentasikan karena adanya keterbatasan ruang gerak dan komunikasi pasca insiden rasisme, yang kemudian lanjut dengan Pandemi Covid 19. Karena itulah laporan ini kami sebut sebagai ‘mozaik’ dari situasi Hak Asasi Manusia di Tanah Papua sepanjang Tahun 2019 – 2021.  Kami berharap apa yang sempat didokumentasikan ini dapat menambah referensi tentang situasi HAM di Tanah Papua.

ELSHAM Papua menilai bahwa rentetan peristiwa kekerasan, pelanggaran HAM dan dinamika utama terkait situasi sosial politik pada tahun 2019, tahun 2020 dan 2021 saling terkait satu sama lain, sehingga baiklah dipotretkan sebagai satu rangkaian gambaran situasi HAM di Tanah Papua selama 3 tahun terakhir. Laporan ini berisi 3 tema penting yaitu: Rasisme Terhadap Orang Asli Papua, yang memotret insiden ujaran rasis terhadap mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang yang berakhir dengan perlawanan rakyat Papua di seluruh Tanah Papua melawan tindakan rasis tersebut. Hal ini kemudian memicu reaksi negara dan pihak non-Papua yang menggunakan kekerasan dan tindakan represif serta impunitas melawan rakyat Papua; Tema kedua yaitu Kebijakan Militeristik di Tanah Papua yang ditunjukkan dengan kebijakan pendekatan militeristik lewat operasi-operasi militer dengan dalil mengejar kelompok Pro Papua Merdeka, padahal motive operasi-operasi tersebut sangat jelas terkait dengan kepentingan Investasi besar di Tanah Papua. Dalam Operasi militer tersebut, rakyat sipillah yang menjadi korban. Konflik ini tidak berhenti dan masih terus berlanjut, bahkan sampai pada saat laporan ini dikeluarkan, Akibat dari konflik ini membawa kita kepada tema ketiga yaitu Pengungsian Internal atau Internal Displaced Persons yang berasal dari wilayah Kabupaten Nduga, Kabupaten Intan Jaya, Kabupaten Puncak, Kabupaten Puncak Jaya, Kabupaten Maybrat, Kabupaten Tambrauw, dan Kabupaten Pegunungan Bintang. Dampak ini berlanjut sampai ke tahun 2022 namun tidak akan dibahas dalam laporan ini.

Penulisan Laporan ini kerjakan oleh Tim Elsham Papua, yang merupakan kolaborasi para staff Divisi Monitoring dan Investigasi, Divisi Advokasi, Divisi Perempuan dan Divisi Informasi Dokumentasi, serta Penulis Tamu yang diminta secara khusus untuk mengisi analisa pada topik Rasisme. Di dalam laporan ini, kami secara khusus menampilkan tulisan serta pekerjaan dari dua staf dan sahabat ELSHAM Papua yang telah berpulang ke Surga Abadi, yaitu sdr. Yohanes Rumere (saat itu sebagai Mantan staff ELSHAM yang diminta khusus oleh ELSHAM untuk membantu melakukan monitoring kasus Rasisme pada tahun 2019) dan Sdri. Yuliana Yabansabra SH, staf ELSHAM Papua dan advokat yang telah melakukan pendampingan kasus-kasus persidangan pasca insiden Rasisme di tahun 2019 – 2020. Laporan ini juga dipersembahkan secara khusus untuk menghormati dan mengenang anggota dan para senior ELSHAM Papua yang telah meninggalkan jejak-jejak karya mereka bagi penegakan HAM di Papua semasa hidupnya.

Informasi yang dipaparkan di dalam laporan ini merupakan hasil pemantauan tim ELSHAM Papua di Jayapura serta para pos kontak yang tersebar di beberapa wilayah, yaitu Fakfak, Keerom, Yapen, Biak, wilayah adat Meepago dan Lapago. Selain itu, data juga diperoleh melalui monitoring media, baik media mainstream maupun media sosial, terutama semenjak awal masa pandemic Covid 2019, di saat akses transportasi dan perjalanan sangat terbatas. Tim penulis juga melakukan analisa dengan mengkolaborasikan informasi dari beberapa laporan HAM yang telah dikeluarkan oleh lembaga HAM lainnya, baik di Tanah Papua maupun di luar Tanah Papua.

Kami berharap laporan ini akan memberikan sumbangan terhadap upaya-upaya penegakan Hak Asasi Manusia di Papua melalui kerja-kerja pengorganisiran, pendampingan, advokasi dan kampanye ditingkat Papua, Nasional dan Internasional.

 

Pdt. MATHEUS ADADIKAM, S. Th

Direktur ELSHAM Papua

 

Selengkapnya :  DOWNLOAD 


Berita Terkait